SISTEM INFORMASI
KESEHATAN
ADE OKTAFIANI
1205015001
AFRINA SELFIA
1205015004
ANNISA ARIFKA P
1205015010
ELITA MANIS 1205015032
NURUL HIDAYANTI
1205015085
SINTA AYU
RIYANTI 1205015108
FAKULTAS ILMU –
ILMU KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Prof. DR. HAMKA
TAHUN 2014
Abstrak –
Teknologi
informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat
pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data
atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta
akurat. Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran sebuah model sistem
informasi rumah sakit menggunakan Layanan Web, melalui pembangunan sebuah
aplikasi sistem informasi rumah sakit untuk subsistem farmasi. Sistem Informasi
Rumah Sakit ini sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa subsistem,
diantaranya subsistem pasien dan dokter, subsistem laboratorium dan subsistem
farmasi yang digabungkan menjadi satu. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat
dengan mudah memperoleh pelayanan dan informasi seluruh kegiatan yang ada khususnya
dalam hal manajemen kesehatan pada rumah sakit dimanapun dan kapanpun mereka
berada secara on-line.
Aplikasi
ini dibuat berbasiskan web dengan menggunakan framework Prado berbasiskan
bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis datanya. Dalam pembuatannya,
aplikasi ini disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit secara umum. Sehingga
fasilitas yang ada pada sistem ini benar-benar dapat mendukung semua kegiatan
yang ada pada rumah sakit. Tentu saja pada awalnya dilakukan analisa kebutuhan
untuk suatu sistem informasi rumah sakit agar penyediaan informasi dapat
dilakukan dengan berbasiskan web.
Aplikasi
Sistem Informasi Rumah Sakit ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia
layanan dan informasi bagi penggunanya baik untuk dokter, staf dan karyawan,
maupun pasien suatu rumah sakit dimanapun dan kapanpun mereka berada. Pengguna
mendapatkan semua informasi yang akurat karena informasi yang tersedia
senantiasa diperbaharui. Aplikasi ini akan lebih baik jika memiliki keamanan
data yang lebih tinggi dan penambahan modul lain. ( Ade Oktafiani)
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Sistem
Informasi Kesehatan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah integrasi
antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola
siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen
kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah
suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkt
pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Informasi
kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari
analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi,
pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi
terhadap pelaksanaan program-program kesehatan.
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan
informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam
rangkapenyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Parturan perundang-undangan
yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah KepmenkesNomor
004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasibidang
kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentangpetunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatankabupaten/kota.
Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandungkelemahan dimana keduanya hanya
memandang sistem informasi kesehatandari sudut padang menejemen kesehatan,
tidak memanfaatkan state of the art
teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem
informasi nasional.Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan
secara detailsehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat
waktu.Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer( Computer
Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulaipada akhir dekade
80’an. Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telahmemanfaatkan komputer
untuk mendukung operasionalnya adalah RumahSakit Husada. (elita)
Departemen
Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha
mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberaparumah sakit pemerintah
dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun,tampaknya komputerisasi dalam
bidang per-rumah sakit-an, kurangmendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua
pihak.Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut,
lebihdisebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasifaktor-faktor
penentu keberhasilan (critical success factors) dalam http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id implementasi sistem
informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh.Perkembangan dan perubahan
yang cepat dalam segala hal juga terjadi didunia pelayanan kesehatan. Hal ini
semata-mata karena sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang
lebih luas dalam masyarakatdan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih
jauh lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam
berbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan.Dalam era
seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari
peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus padabidang-bidang dan
lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologikomputer, baik dibidang
piranti lunak maupun perangkat keras berkembangdengan sangat pesat, disisi lain
juga berkembang kearah yang sangat mudahdari segi pengaplikasian dan murah
dalam biaya. Solusi untuk bidang kerjaapapun akan ada cara untuk dapat
dilakukan melalui media komputer, dengancatatan bahwa pengguna juga harus terus
belajar untuk mengiringi kemajuanteknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi
apapun teknologi yang kitapakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia
yang menggunakannya.Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan
masyarakatakan melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan
dantindakan dalam banyak hal akan mempengarui kondisi dan rasa nyaman
bagipasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien.
Semakin
besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis
tindakan dan layanan yang harus diberikan yang kesemuanya harus tetapdalam satu
koordinasi terpadu. Karena selain memberikan layanan, rumahsakit juga harus
mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Melihatsituasi tersebut, sudah
sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisikemajuan komputer, baik
piranti lunak maupun perangkat kerasnya dalamupanya membantu penanganan
manajemen yang sebelumnya dilakukan secaramanual.2 http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id (afrina selfia)
Departemen Kesehatan telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010
yangditandai dengan penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang
sehat,berperilaku sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutuyang disediakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat sendiri,
sertaditandainya adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor
pemerintahdalam upaya upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang
telahditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah
dibangunsedemikian rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten
danseterusnya sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut
menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaianvisi dan misi
Depkes tersebut. Setiap jenjang tersebut memiliki sistemkesehatan yang yang
saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar didesa dan kecamatan sampai
ke tingkat nasional.Jaringan sistem pelayanan kesehatn tersebut memerlukan
sistem informasiyang saling mendukung dan terkait, sehingga setiap kegiatan dan
programkesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat
diketahui,difahami, diantisipasi dan di kelola dengan sebaik-baiknya.
Departemen Kesehatan telah membangun sistem informasi kesehatan yang disebut SIKNAS
yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai darikabupaten sampai
ke pusat. Namun demikian dengan keterbatasansumberdaya yang dimiliki, SIKNAS
belum berjalan sebagaimana mestinya.Dengan demikian sangat dibutuhkan sekali
dibangunnya sistem informasikesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor
kesehatan (antar program danantar jenjang), dan di luar sektor kesehatan, yaitu
dengan sistem jaringaninformasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di
pusat.3 http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id
(sinta)
Sistem informasi yang ada saat ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
1.
Masing-masing program
memiliki sistem informasi sendiri yang belumterintegrasi. Sehingga bila
diperlukan informasi yang menyeluruhdiperlukan waktu yang cukup lama.
2.
Terbatasnya perangkat
keras ( hardware )
3.
dan perangkat lunak (software)
diberbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.
4.
Terbatasnya kemampuan dan
kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem
informasi
5.
Masih belum membudayanya
pengambilan keputusan berdasarkandata/informasi.
6.
Belum adanya sistem
pengembangan karir bagi pengelola sisteminformasi, sehingga seringkali timbul
keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi pengelola
sistem informasi.
Untuk menyusun SIRS digunakan 4 pertanyaan sederhana sebagai berikut:
1. Apa fungsi/tugas utama dari rumah sakit ? Jawaban pada umumnya adalah
layanan kesehatan.
2. Apa objek/sasaran dari fungsi/tugas utama rumah sakit ? Jawaban padaumumnya
adalah pasien/penderita
3. Dukungan operasional apa saja yang diperlukan oleh rumah sakit ?Jawaban
pada umumnya adalah tenaga kerja, keuangan dan sarana/prasarana.
4. Sistem apa yang dibutuhkan untuk mengelola rumah sakit tersebut ?
Jawaban pada umumnya
adalah manajemen rumah sakit.Berdasarkan jawaban tersebut, maka SIRS terdiri
dari:
1. Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanankesehatan.
2. Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.
3. Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenagamedis
maupun tenaga administratif rumah sakit.
4. Subsistem Keuangan, yang mengelola data-data dan transaksikeuangan.
5. Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasaranayang ada di
dalam rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis,persediaan obat-obatan dan
bahan habis pakai lainnya.
6. Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yangada didalam
rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk perencaan jangka
panjang, jangka pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar. (Annisa Arifka)
B. Peranan SIK dalam Sistem
Kesehatan
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan
salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan
di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut
adalah:
- Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
- Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan
teknologi kesehatan)
- Health worksforce (tenaga medis)
- Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
- Health information system (sistem informasi kesehatan)
- Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK
merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen,
informasi dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan
merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan kesehatan,
administrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hokum kesehatan yang memadai
dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil
guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam
SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu.
Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional
Indonesia, yaitu:
- Upaya kesehatan
- Penelitian dan pengembangan kesehatan
- Pembiayaan kesehatan
- Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
- Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
- Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
- Pemberdayaan masyarakat. (ade oktafiani)
Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan,
harus
dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar
setiap Sistem Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih
terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem
Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Melalui
hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapa menghasilkan
hal-hal sebagai berikut :
- Perangkat lunak tersebut
dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh
pemerintah daerah.
- Dengan menggunakan open
system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable dengan
jaringan lain.
- Sistem informasi kesehatan
terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong pengembangan dan
penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan kesehatan
baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
- Sistem informasi kesehatan
terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam teknologi informasi
video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network yang
efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi
pemerintah daerah.
- Sistem informasi kesehatan
terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan memelihara pusat
penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi teknologi
informasi yang komprehensif.
- Sistem informasi kesehatan
terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis, memahami,
menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi
seluruh stakeholders.
- Sistem informasi kesehatan
terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point lain agar data
kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung
jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan
pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.
- Sistem informasi kesehatan
terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen SDM sistem
informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan,
penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
- Sistem informasi kesehatan
terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi pengembangan dan
pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan dan
penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
- Dapat digunakan untuk
mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk mendukung
agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
- Mengarah pada
peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
Dinas
Kesehatan telah menetapkan visi yaitu tersusunnya sistim informasi kesehatan di
dinas kesehatan melalui ketersediaan data dan informasi yang akurat, relevan
dan tepat waktu di setiap jenjang administrasi. Dalam upaya mencapai visi dan
misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah
dibangun sedemikian rupa agar setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan
tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan
misi tersebut.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah
sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi
proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah
sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap,
tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi
kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik. (nurul hidayanti)
C. Link
mengenai Peraturan Pemerintah Mengenai SIK
D. Link
mengenai
-
Contoh sistem informasi kesehatan di Indonesia