Sayuran Penting Bagi Tubuh

Didalam sayuran terdapat kandungan vitamin dan juga mineral penting seperti vitamin A, C, E dan kalsium yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel dan juga membangun jaringan tubuh.

Pemutih Gigi Alami

Buah buahan yang bersifat asam seperti stoberi dan lemon dapat membantu memutihkan gigi akan tetapi anda harus tetap menjaga agar tidak menggunakannya dalam intensitas yang berlebihan karena akan dapat menggerus lapisan terluar gigi anda.

Sayuran cegah Kanker Payudara

Penelitian yang dilakukan di Universitas Harvard, Amerika Serikat menyebutkan bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak karotin setiap hari dapat mengurangi resiko kanker payudara. Salah satu sayuran yang banyak mengandung karotin, adalah wortel.

Manfaat Olahraga

Olahraga atau aktivitas yang mengeluarkan keringat dapat meredakan depresi. Olahraga dapat menyeimbangkan hormon antara endoktrin dan sistem saraf.

Tidur Siang Bagi Wanita Hamil

Wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang. Karena perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan kerap membuat ibu merasa lemah, lelah, letih dan lesu. Hal ini akan bertambah buruk jika mereka kurang tidur, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatannya dan janin yang dikandung.

Jumat, 31 Oktober 2014

Makalah Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

SISTEM INFORMASI KESEHATAN




ADE OKTAFIANI 1205015001
AFRINA SELFIA 1205015004
ANNISA ARIFKA P 1205015010
ELITA MANIS 1205015032
NURUL HIDAYANTI 1205015085
SINTA AYU RIYANTI 1205015108

FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Prof. DR. HAMKA
TAHUN 2014

Abstrak
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia dapat berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat. Makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran sebuah model sistem informasi rumah sakit menggunakan Layanan Web, melalui pembangunan sebuah aplikasi sistem informasi rumah sakit untuk subsistem farmasi. Sistem Informasi Rumah Sakit ini sebenarnya merupakan gabungan dari beberapa subsistem, diantaranya subsistem pasien dan dokter, subsistem laboratorium dan subsistem farmasi yang digabungkan menjadi satu. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat dengan mudah memperoleh pelayanan dan informasi seluruh kegiatan yang ada khususnya dalam hal manajemen kesehatan pada rumah sakit dimanapun dan kapanpun mereka berada secara on-line.
Aplikasi ini dibuat berbasiskan web dengan menggunakan framework Prado berbasiskan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai basis datanya. Dalam pembuatannya, aplikasi ini disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit secara umum. Sehingga fasilitas yang ada pada sistem ini benar-benar dapat mendukung semua kegiatan yang ada pada rumah sakit. Tentu saja pada awalnya dilakukan analisa kebutuhan untuk suatu sistem informasi rumah sakit agar penyediaan informasi dapat dilakukan dengan berbasiskan web.
Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia layanan dan informasi bagi penggunanya baik untuk dokter, staf dan karyawan, maupun pasien suatu rumah sakit dimanapun dan kapanpun mereka berada. Pengguna mendapatkan semua informasi yang akurat karena informasi yang tersedia senantiasa diperbaharui. Aplikasi ini akan lebih baik jika memiliki keamanan data yang lebih tinggi dan penambahan modul lain. ( Ade Oktafiani)
  
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan (SIK)  adalah integrasi antara perangkat, prosedur  dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkt pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi, pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi terhadap pelaksanaan program-program kesehatan.
Sistem informasi kesehatan merupakan suatu pengelolaan informasi diseluruh seluruh tingkat pemerintah secara sistematis dalam rangkapenyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Parturan perundang-undangan yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah KepmenkesNomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasibidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentangpetunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatankabupaten/kota. Hanya saja dari isi kedua Kepmenkes mengandungkelemahan dimana keduanya hanya memandang sistem informasi kesehatandari sudut padang menejemen kesehatan, tidak memanfaatkan state of the art 
teknologi informasi serta tidak berkaitan dengan sistem informasi nasional.Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dijabarkan secara detailsehingga data yang disajikan tidak tepat dan tidak tepat waktu.Perkembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer( Computer Based Hospital Information System) di Indonesia telah dimulaipada akhir dekade 80’an. Salah satu rumah sakit yang pada waktu itu telahmemanfaatkan komputer untuk mendukung operasionalnya adalah RumahSakit Husada. (elita)

Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberaparumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun,tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an, kurangmendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak.Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, lebihdisebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasifaktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) dalam  http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh.Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi didunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakatdan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam berbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan.Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus padabidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologikomputer, baik dibidang piranti lunak maupun perangkat keras berkembangdengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang sangat mudahdari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang kerjaapapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media komputer, dengancatatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk mengiringi kemajuanteknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kitapakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya.Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan masyarakatakan melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dantindakan dalam banyak hal akan mempengarui kondisi dan rasa nyaman bagipasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien.
Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang kesemuanya harus tetapdalam satu koordinasi terpadu. Karena selain memberikan layanan, rumahsakit juga harus mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Melihatsituasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisikemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat kerasnya dalamupanya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secaramanual.2 http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id (afrina selfia)
Departemen Kesehatan telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 yangditandai dengan penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat,berperilaku sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutuyang disediakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat sendiri, sertaditandainya adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor pemerintahdalam upaya upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telahditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangunsedemikian rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten danseterusnya sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaianvisi dan misi Depkes tersebut. Setiap jenjang tersebut memiliki sistemkesehatan yang yang saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar didesa dan kecamatan sampai ke tingkat nasional.Jaringan sistem pelayanan kesehatn tersebut memerlukan sistem informasiyang saling mendukung dan terkait, sehingga setiap kegiatan dan programkesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui,difahami, diantisipasi dan di kelola dengan sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan telah membangun sistem informasi kesehatan yang disebut SIKNAS yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai darikabupaten sampai ke pusat. Namun demikian dengan keterbatasansumberdaya yang dimiliki, SIKNAS belum berjalan sebagaimana mestinya.Dengan demikian sangat dibutuhkan sekali dibangunnya sistem informasikesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor kesehatan (antar program danantar jenjang), dan di luar sektor kesehatan, yaitu dengan sistem jaringaninformasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di pusat.3 http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id (sinta)

Sistem informasi yang ada saat ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Masing-masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belumterintegrasi. Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruhdiperlukan waktu yang cukup lama.
2.      Terbatasnya perangkat keras ( hardware )
3.      dan perangkat lunak (software) diberbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.
4.      Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi
5.      Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkandata/informasi.
6.      Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola sisteminformasi, sehingga seringkali timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi pengelola sistem informasi.
Untuk menyusun SIRS digunakan 4 pertanyaan sederhana sebagai berikut:
1.      Apa fungsi/tugas utama dari rumah sakit ? Jawaban pada umumnya adalah layanan kesehatan.
2.      Apa objek/sasaran dari fungsi/tugas utama rumah sakit ? Jawaban padaumumnya adalah pasien/penderita
3.      Dukungan operasional apa saja yang diperlukan oleh rumah sakit ?Jawaban pada umumnya adalah tenaga kerja, keuangan dan sarana/prasarana.
4.      Sistem apa yang dibutuhkan untuk mengelola rumah sakit tersebut ?

Jawaban pada umumnya adalah manajemen rumah sakit.Berdasarkan jawaban tersebut, maka SIRS terdiri dari:
1.      Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanankesehatan.
2.      Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.
3.      Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenagamedis maupun tenaga administratif rumah sakit.
4.      Subsistem Keuangan, yang mengelola data-data dan transaksikeuangan.
5.      Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasaranayang ada di dalam rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis,persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.
6.      Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yangada didalam rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk perencaan jangka panjang, jangka pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar. (Annisa Arifka)

B.     Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan
Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
  1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
  2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan)
  3. Health worksforce (tenaga medis)
  4. Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
  5. Health information system (sistem informasi kesehatan)
  6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan regulasi kesehatan. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan merupakan subsistem yang mengelola fungsi-fungsi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, informasi kesehatan dan hokum kesehatan yang memadai dan mampu menunjang penyelenggaraan upaya kesehatan nasional agar berhasil guna, berdaya guna, dan mendukung penyelenggaraan ke-6 subsistem lain di dalam SKN sebagai satu kesatuan yang terpadu.
Adapun sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu:
  1. Upaya kesehatan
  2. Penelitian dan pengembangan kesehatan
  3. Pembiayaan kesehatan
  4. Sumber daya manusia (SDM) kesehatan
  5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
  6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan
  7. Pemberdayaan masyarakat. (ade oktafiani)
Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan,
 harus dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapa menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
  1. Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.
  2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable dengan jaringan lain.
  3. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
  4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah daerah.
  5. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.
  6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders.
  7. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.
  8. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
  9. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
  10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
  11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
Dinas Kesehatan telah menetapkan visi yaitu tersusunnya sistim informasi kesehatan di dinas kesehatan melalui ketersediaan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu di setiap jenjang administrasi. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian rupa agar setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan misi tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik. (nurul hidayanti)

C.    Link mengenai Peraturan Pemerintah Mengenai SIK

D.    Link mengenai
-          Contoh sistem informasi kesehatan di Indonesia

Sistem Informasi Kesehatan (Nurul Hidayanti)

Dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan,
 harus dibangun komitmen setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan agar setiap Sistem Informasi kesehatan berjalan dengan baik dan yang lebih terpenting menggunakan teknologi komputer dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System).
Melalui hasil pengembangan sistem informasi ini maka diharapkan dapa menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
1.    Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pemerintah daerah.
2. Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat interoperable dengan jaringan lain.
3.    Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit pelayanan kesehatan      baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa depan.
4. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem informasi pemerintah daerah.
5.  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan, mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang menyimpan direktori materi teknologi      informasi yang komprehensif.
6. Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari, menganalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis data/informasi bagi seluruh stakeholders.
7.    Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.
8.  Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
9.   Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
10. Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
11. Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.

Dinas Kesehatan telah menetapkan visi yaitu tersusunnya sistim informasi kesehatan di dinas kesehatan melalui ketersediaan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu di setiap jenjang administrasi. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian rupa agar setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan misi tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik. (nurul hidayanti)


Sistem Informasi Kesehatan (Annisa Arifka)

Sistem informasi yang ada saat ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Masing-masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belumterintegrasi. Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruhdiperlukan waktu yang cukup lama.
2. Terbatasnya perangkat keras ( hardware )
3. dan perangkat lunak (software) diberbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.
4. Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola dan mengembangkan sistem informasi
5. Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkandata/informasi.
6. Belum adanya sistem pengembangan karir bagi pengelola sisteminformasi, sehingga seringkali timbul keengganan bagi petugas untuk memasuki atau dipromosikan menjadi pengelola sistem informasi.

Untuk menyusun SIRS digunakan 4 pertanyaan sederhana sebagai berikut:
1. Apa fungsi/tugas utama dari rumah sakit ? Jawaban pada umumnya adalah layanan kesehatan.
2. Apa objek/sasaran dari fungsi/tugas utama rumah sakit ? Jawaban padaumumnya adalah pasien/penderita
3. Dukungan operasional apa saja yang diperlukan oleh rumah sakit ?Jawaban pada umumnya adalah tenaga kerja, keuangan dan sarana/prasarana.
4. Sistem apa yang dibutuhkan untuk mengelola rumah sakit tersebut ?

Jawaban pada umumnya adalah manajemen rumah sakit.Berdasarkan jawaban tersebut, maka SIRS terdiri dari:
1.     Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanankesehatan.
2.     Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien.
3.     Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenagamedis maupun tenaga administratif rumah sakit.
4.     Subsistem Keuangan, yang mengelola data-data dan transaksi keuangan.
5.     Subsistem Sarana/Prasarana, yang mengelola sarana dan prasaranayang ada di dalam rumah sakit tersebut, termasuk peralatan medis,persediaan obat-obatan dan bahan habis pakai lainnya.
6.     Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yangada didalam rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk perencaan jangka panjang, jangka pendek, pengambilan keputusan dan untuk layanan pihak luar.

Sistem Informasi Kesehatan (Sinta Ayu)

Departemen Kesehatan telah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 yangditandai dengan penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat,berperilaku sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu yang disediakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat sendiri, serta ditandainya adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor pemerintah dalam upaya upaya kesehatan. Dalam upaya mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, infrastruktur pelayanan kesehatan telah dibangun sedemikian rupa mulai dari tingkat nasional, propinsi, kabupaten dan seterusnya sampai ke pelosok. Setiap unit infrastruktur pelayanan kesehatan tersebut menjalankan program dan pelayanan kesehatan menuju pencapaian visi dan misi Depkes tersebut. Setiap jenjang tersebut memiliki sistem kesehatan yang yang saling terkait mulai dari pelayanan kesehatan dasar didesa dan kecamatan sampai ke tingkat nasional. Jaringan sistem pelayanan kesehatn tersebut memerlukan sistem informasi yang saling mendukung dan terkait, sehingga setiap kegiatan dan program kesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui,difahami, diantisipasi dan di kelola dengan sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan telah membangun sistem informasi kesehatan yang disebut SIKNAS yang melingkupi sistem jaringan informasi kesehatan mulai dari kabupaten sampai ke pusat. Namun demikian dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, SIKNAS belum berjalan sebagaimana mestinya. Dengan demikian sangat dibutuhkan sekali dibangunnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi baik di dalam sektor kesehatan (antar program danantar jenjang), dan di luar sektor kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di pusat. http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id 

Sistem Informasi Kesehatan (Afrina Selfia)

Departemen Kesehatan dengan proyek bantuan dari luar negeri, juga berusaha mengembangkan Sistem Informasi Rumah Sakit pada beberapa rumah sakit pemerintah dengan dibantu oleh tenaga ahli dari UGM. Namun, tampaknya komputerisasi dalam bidang per-rumah sakit-an, kurang mendapatkan hasil yang cukup memuaskan semua pihak. Ketidakberhasilan dalam pengembangan sistem informasi tersebut, lebih disebabkan dalam segi perencanaan yang kurang baik, dimana identifikasi faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors) dalam  http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id implementasi sistem informasi tersebut kurang lengkap dan menyeluruh. Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi didunia pelayanan kesehatan. Hal ini semata-mata karena sektor pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan dalam suatu negara, bahkan lebih jauh lagi sistem yang lebih global. Perubahan-perubahan di negara lain dalam berbagai sektor mempunyai dampak terhadap sistem pelayanan kesehatan. Dalam era seperti saat ini, begitu banyak sektor kehidupan yang tidak terlepas dari peran serta dan penggunaan teknologi komputer, terkhusus padabidang-bidang dan lingkup pekerjaan. Semakin hari, kemajuan teknologi komputer, baik dibidang piranti lunak maupun perangkat keras berkembang dengan sangat pesat, disisi lain juga berkembang kearah yang sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah dalam biaya. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara untuk dapat dilakukan melalui media komputer, dengancatatan bahwa pengguna juga harus terus belajar untuk mengiringi kemajuan teknologinya. Sehingga pada akhirnya, solusi apapun teknologi yang kitapakai, sangatlah ditentukan oleh sumber daya manusia yang menggunakannya. Rumah Sakit, sebagai salah satu institusi pelayan kesehatan masyarakatakan melayani traksaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengarui kondisi dan rasa nyaman bagipasien. Semakin cepat akan semakin baik karena menyangkut nyawa pasien.
Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit, akan semakin kompleks pula jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang kesemuanya harus tetapdalam satu koordinasi terpadu. Karena selain memberikan layanan, rumahsakit juga harus mengelola dana untuk membiayai operasionalnya. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika rumah sakit menggunakan sisikemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat kerasnya dalamupanya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secaramanual. http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id